Hubungan antara Nilai dan Norma
Norma atau kaidah yaitu ketentuan yang mengatur tingkah laku insan dalam masyarakat. Ketentuan tersebut mengikat bagi setiap insan yang hidup dalam lingkungan berlakunya norma tersebut, dalam arti setiap orang yang hidup dalam lingkungan berlakunya norma tersebut harus menaatinya. Di balik ketentuan tersebut ada nilai yang menjadi landasan bertingkah laku bagi manusia. Oleh karena itu, norma merupakan unsur luar dari suatu ketentuan yang mengatur tingkah laku insan dalam masyarakat, sedangkan nilai merupakan unsur dalamnya atau unsur kejiwaan di balik ketentuan yang mengatur tingkah laku tersebut.
Nilai dan norma sebetulnya merupakan dua mata sisi uang yang tidak dapat dipisahkan. Kalau nilai merupakan suatu yang dianggap baik, diinginkan, dicita-citakan, dan dianggap penting oleh masyarakat, maka norma yaitu kaidah atau aturan yang disepakati masyarakat dan memberi anutan bagi perilaku para anggotanya dalam mengejar suatu yang dianggap baik atau diinginkan itu. Bila dianalogikan dengan "minuman kopi", kenimatan rasa kopi merupakan nilainya, sedangkan tindakan mencampurkan kopi dengan gula merupakan normanya. Secara bersama-bersama, nilai dan norma mengatur kehidupan msyarakat dalam aneka macam aspeknya.
Nilai dan norma sebetulnya merupakan dua mata sisi uang yang tidak dapat dipisahkan. Kalau nilai merupakan suatu yang dianggap baik, diinginkan, dicita-citakan, dan dianggap penting oleh masyarakat, maka norma yaitu kaidah atau aturan yang disepakati masyarakat dan memberi anutan bagi perilaku para anggotanya dalam mengejar suatu yang dianggap baik atau diinginkan itu. Bila dianalogikan dengan "minuman kopi", kenimatan rasa kopi merupakan nilainya, sedangkan tindakan mencampurkan kopi dengan gula merupakan normanya. Secara bersama-bersama, nilai dan norma mengatur kehidupan msyarakat dalam aneka macam aspeknya.
Nilai merupakan sesuatu yang paling dasar, sesuatu yang bersifat hakiki, intisari atau makna yang terdalam. Nilai yaitu sesuatu yang abstrak, yang berkaitan dengan cita-cita, harapan, keyakinan, dan hal-hal yang bersifat ideal.
Agar hal-hal yang bersifat abnormal itu menjadi positif dan nyata, maka perlu dirumuskan yang lebih positif dalam wujud norma.
Aturan-aturan berupa perintah dan larangan yang terdapat dalam norma itu didasarkan pada suatu nilai yang oleh masyarakat dianggap baik, benar, bermanfaat, serta dijunjung tinggi. Jadi, kekerabatan antara nilai dengan norma terletak pada dijadikannya nilai sebagai sumber dari aturan-aturan yang menuntun tingkah laku insan biar harapan-harapannya dapat menjadi kenyataan.
Agar hal-hal yang bersifat abnormal itu menjadi positif dan nyata, maka perlu dirumuskan yang lebih positif dalam wujud norma.
Aturan-aturan berupa perintah dan larangan yang terdapat dalam norma itu didasarkan pada suatu nilai yang oleh masyarakat dianggap baik, benar, bermanfaat, serta dijunjung tinggi. Jadi, kekerabatan antara nilai dengan norma terletak pada dijadikannya nilai sebagai sumber dari aturan-aturan yang menuntun tingkah laku insan biar harapan-harapannya dapat menjadi kenyataan.
Nilai sebagai sumber norma
Dari penjelasan singkat di atas sudah menjadi terperinci bahwa nilai merupakan sumber norma. Suatu masyarakat atau setiap orang menjalankan suatu norma demi mewujudkan nilai yang dicita-citakannya. Dalam prosesnya, pelanggaran terhadap norma mendatangkan sanksi tertentu. Itulah sebabnya, untuk mencegah terjadinya pelanggaran, setiap masyarakat memiliki sistem atau mekanisme kontrolnya sendiri, yang sering disebut kontrol sosial. Agen-agen kontrol sosial itu di antaranya : polisi, lembaga peradilan, lembaga keagamaan, masyarakat, kelompok sosial. Hubungan antara nilai dengan norma dapat ditunjukkan oleh sketsa di bawah ini.
Dari penjelasan singkat di atas sudah menjadi terperinci bahwa nilai merupakan sumber norma. Suatu masyarakat atau setiap orang menjalankan suatu norma demi mewujudkan nilai yang dicita-citakannya. Dalam prosesnya, pelanggaran terhadap norma mendatangkan sanksi tertentu. Itulah sebabnya, untuk mencegah terjadinya pelanggaran, setiap masyarakat memiliki sistem atau mekanisme kontrolnya sendiri, yang sering disebut kontrol sosial. Agen-agen kontrol sosial itu di antaranya : polisi, lembaga peradilan, lembaga keagamaan, masyarakat, kelompok sosial. Hubungan antara nilai dengan norma dapat ditunjukkan oleh sketsa di bawah ini.
Hubungan antara Nilai dan Norma
Nilai dan norma memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan sosial. Dapat kita perhatikan contohnya pada nilai-nilai etis dalam berlalu lintas. Pada prinsipnya setiap orang harus menjaga nilai-nilai etis di dalam berlalu lintas. Untuk merealisasikan sistem nilai tersebut disusunlah norma-norma untuk mengatur lalu lintas yang terdiri dari seperangkat aturan main dan sekaligus penegaknya.
Misalnya ada rambu-rambu lalu lintas, kendaraan harus dilengkapi dengan surat-surat dan perlengkapan lainnya, pengendara motor wajib mengenakan helm, pengemudi harus memiliki SIM, dan ketentuan-ketentuan lainnya yang harus dipenuhi. Jika terdapat pengendara yang melanggar aturan-aturan tersebut maka akan ditilang. Tilang hanya akan dikenakan kepada mereka yang terbukti telah melaksanakan pelanggaran.
Sekian artikel tentang Hubungan antara Nilai dan Norma semoga bermanfaat
0 Response to "Hubungan antara Nilai dan Norma"
Post a Comment