Fungsi Nilai dan Ciri-Ciri Nilai
Nilai merupakan kumpulan sikap perasaan ataupun anggapan terhadap sesuatu hal mengenai baik- buruk, benar-salah, patut-tidak patut, mulia-hina, maupun penting atau tidak penting.
Dalam kenyataannya orang dapat saja menyebarkan perasaannya sendiri yang mungkin saja berbeda dengan perasaan sebagian besar warga masyarakat. Kenyataan ini melahirkan adanya nilai individual, yakni nilai-nilai yang dianut oleh individu sebagai orang-perorangan yang mungkin saja selaras dengan nilai-nilai yang dianut oleh orang lain, tetapi dapat pula berbeda atau bahkan bertentangan. Adapun nilai-nilai yang dianut oleh sebagian warga masyarakat dinamakan nilai sosial.
Berikut dikemukakan beberapa definisi yang dikemukakan oleh para jago mengenai nilai sosial.
Notonegoro membedakan nilai menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.
Nilai material, yakni meliputi aneka macam konsepsi mengenai segala sesuatu yang memiliki kegunaan bagi jasmani manusia.
Nilai vital, yakni meliputi aneka macam konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang memiliki kegunaan bagi insan dalam melakukan aneka macam aktivitas.
Nilai kerohanian, yakni meliputi aneka macam konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang berafiliasi dengan kebutuhan rohani insan seperti:
Untuk lebih mengenal mengenai nilai sosial, berikut dikemukakan beberapa ciri wacana nilai sosial yang dikemukakan oleh Huky.
Dilihat dari macam-macam nilai, fungsi nilai pun bermacam-macam dari aneka macam macam atau jenis nilai tersebut. Nilai sering kita artikan sebagai angka, dimana peran kita diberi skor dengan 89, itu juga dianggap nilai tapi bukan hanya itu nilai, ada banyak nilai di kehidupan ini , ada aneka macam macam, sebelumnya pengertian nilai dan macam-macam nilai telah kami bahas. dan sekarang yang akan dibahas ibarat tema diatas yakni Fungsi Nilai dan Ciri-Ciri Nilai yang dapat dilihat dibawah ini..
A. Ciri-Ciri Nilai
Nilai memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Merupakan bentukan masyarakat sebagai hasil interaksi antara warga masyarakat
2. Disebarkan di antara warga masyarakat (bukan bawaan semenjak lahir).
3. Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar).
4. Merupakan bab dari perjuangan pemenuhan kebutuhan dan kepuasaan sosial manusia.
5. Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain (bersifat relatif).
6. Dapat mensugesti perkembangan diri seseorang.
7. Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat.
8. Cenderung berkaitan satu dengan yang lain dan membentuk sistem nilai.
B. Fungsi Nilai
Secara Garis Besar nilai mempunyai beberapa fungsi, yaitu :
1. Sebagai petunjuk arah dan pemersatu
Fungsi Nilai Sosial
Fungsi nilai sosial antara lain sebagai berikut.
Sebagai faktor pendorong, hal ini berkaitan dengan nilai-nilai yang berafiliasi dengan harapan atau harapan.
Sebagai petunjuk arah: cara berpikir, berperasaan, dan bertindak, serta panduan menentukan pilihan, sarana untuk menimbang peni/aran masyarakat, penentu da/am memenuhi peran sosial, dan pengumpulan orang dalam suatu kelompok sosial.
Nilai dapat berfungsi sebagai alat pengawas dengan daya tekan dan pengikat tertentu. Nilai
mendorong, menuntun, dan kadang kala Nilai daPat berperanan sebagai menekan para individu untuk berbuat dan kelompok bertindak sesuai dengan nilai yang bersangkutan. Nilai menjadikan perasaan bersalah dan menyiksa bagi pelanggarnya.
Nilai dapat berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan kelompok atau masyarakat.
Nilai dapat berfungsi sebagai benteng pinjaman atau penjaga stabilitas budaya kelompok atau masyarakat.
Demikian penjelasan yang mampu kami sampaikan wacana Nilai Sosial – Pengertian, Jenis, Ciri-Ciri, Dan Fungsi Nilai Dalam Proses Sosialisasi. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan mampu dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.
Dalam kenyataannya orang dapat saja menyebarkan perasaannya sendiri yang mungkin saja berbeda dengan perasaan sebagian besar warga masyarakat. Kenyataan ini melahirkan adanya nilai individual, yakni nilai-nilai yang dianut oleh individu sebagai orang-perorangan yang mungkin saja selaras dengan nilai-nilai yang dianut oleh orang lain, tetapi dapat pula berbeda atau bahkan bertentangan. Adapun nilai-nilai yang dianut oleh sebagian warga masyarakat dinamakan nilai sosial.
Berikut dikemukakan beberapa definisi yang dikemukakan oleh para jago mengenai nilai sosial.
- Kimball Young: nilai sosial yaitu asumsi abnormal dan sering tidak disadari wacana apa yang benar dan apa yang penting.
- A.W. Green: nilai sosial yaitu kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek.
- Woods: nilai sosial merupakan petunjuk- petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
- Jenis-Jenis Nilai
Notonegoro membedakan nilai menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.
Nilai material, yakni meliputi aneka macam konsepsi mengenai segala sesuatu yang memiliki kegunaan bagi jasmani manusia.
Nilai vital, yakni meliputi aneka macam konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang memiliki kegunaan bagi insan dalam melakukan aneka macam aktivitas.
Nilai kerohanian, yakni meliputi aneka macam konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang berafiliasi dengan kebutuhan rohani insan seperti:
- nilai kebenaran, yakni yang bersumber pada logika insan (cipta);
- nilai keindahan, yakni yang bersumber pada unsur perasaan (estetika);
- nilai moral, yakni yang bersumber pada unsur kehendak (karsa); dan
- nilai keagamaan (religiusitas), yakni nilai yang bersumber pada revelasi (wahyu) dari Tuhan.
Untuk lebih mengenal mengenai nilai sosial, berikut dikemukakan beberapa ciri wacana nilai sosial yang dikemukakan oleh Huky.
- Nilai merupakan konstruksi masyarakat yang tercipta melalui interaksi di antara para anggota masyarakat. Nilai tercipta secara sosial bukan secara biologis ataupun bawaan lahir.
- Nilai sosial diimbaskan. Nilai dapat diteruskan dan diimbaskan dari satu orang atau kelompok ke orang atau kelompok lain melalui aneka macam macam proses sosial ibarat kontak sosial, komunikasi, interaksi, difusi, adaptasi, adopsi, akulturasi maupun asimilasi.
- Nilai dipelajari. Nilai diperoleh, dicapai dan dijadikan milik diri melalui proses belajar, yakni sosialisasi yang berlangsung semenjak masa kanak-kanak dalam keluarga.
- Nilai memuaskan insan dan mengambil bab dalam perjuangan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial. Nilai yang disetujui dan yang telah diterima secara sosial itu menjadi dasar bagi tindakan dan tingkah laku, baik secara pribadi, kelompok maupun masyarakat secara keseluruhan.
- Nilai merupakan asumsi-asumsi abnormal di mana terdapat konsensus sosial wacana h&rga relatif dari objek dalam masyarakat. Nilai-nilai sosial secara konseptual merupakan abstraksi dari unsur-unsur nilai dan bermacam-macam objek di dalam masyarakat.
- Nilai-nilai cenderung berkaitan satu dengan yang lain dan membentuk pola-pola dan sistem nilai dalam masyarakat. Dalam hal ini apabila tidak terjadi keharmonisan jalinan integral dari nilai-nilai akan timbul problema sosial dalam masyarakat.
- Sistem-sistem nilai beragam bentuknya antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain, sesuai dengan penilaian yang diperlihatkan oleh setiap kebudayaan terhadap bentuk-bentuk kegiatan tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Dengan kata lain, keanekaragaman kebudayaan dengan bentuk dan fungsi yang saling berbeda, menghasilkan sistem nilai yang berbeda pula.
- Nilai selalu memperlihatkan pilihan dari sistem-sistem nilai yang ada, sesuai dengan tingkatan kepentingannya.
- Masing-masing nilai dapat mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap orang perorangan dan masyarakat sebagai keseluruhan.
- Nilai-nilai juga melibatkan emosi atau perasaan.
- Nilai-nilai dapat mensugesti perkembangan pribadi dalam masyarakat secara positif maupun negatif.
Dilihat dari macam-macam nilai, fungsi nilai pun bermacam-macam dari aneka macam macam atau jenis nilai tersebut. Nilai sering kita artikan sebagai angka, dimana peran kita diberi skor dengan 89, itu juga dianggap nilai tapi bukan hanya itu nilai, ada banyak nilai di kehidupan ini , ada aneka macam macam, sebelumnya pengertian nilai dan macam-macam nilai telah kami bahas. dan sekarang yang akan dibahas ibarat tema diatas yakni Fungsi Nilai dan Ciri-Ciri Nilai yang dapat dilihat dibawah ini..
A. Ciri-Ciri Nilai
Nilai memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Merupakan bentukan masyarakat sebagai hasil interaksi antara warga masyarakat
2. Disebarkan di antara warga masyarakat (bukan bawaan semenjak lahir).
3. Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar).
4. Merupakan bab dari perjuangan pemenuhan kebutuhan dan kepuasaan sosial manusia.
5. Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain (bersifat relatif).
6. Dapat mensugesti perkembangan diri seseorang.
7. Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat.
8. Cenderung berkaitan satu dengan yang lain dan membentuk sistem nilai.
B. Fungsi Nilai
Secara Garis Besar nilai mempunyai beberapa fungsi, yaitu :
1. Sebagai petunjuk arah dan pemersatu
- Tidak sulit untuk memahami bahwa seperangkat nilai sosial berfungsi sebagai petunjuk arah. Cara berpikir dan berindak anggota masyarakat umumnya diarahkan oleh nilai-nilai sosial yang berlaku.
- Nilai sosial dalam suatu masyarakat berfungsi pula sebagai pandu bagi setiap warganya dalam menentukan pilihan terhadap peranan yang akan diterima
- Nilai berfungsi sebagai pemersatu yang dapat mengumpulkan orang banyak dalam kesatuan atau kelompok tertentu.
2. Sebagai Pelindung
3. Sebagai Pendorong
Fungsi Nilai Sosial
Fungsi nilai sosial antara lain sebagai berikut.
Sebagai faktor pendorong, hal ini berkaitan dengan nilai-nilai yang berafiliasi dengan harapan atau harapan.
Sebagai petunjuk arah: cara berpikir, berperasaan, dan bertindak, serta panduan menentukan pilihan, sarana untuk menimbang peni/aran masyarakat, penentu da/am memenuhi peran sosial, dan pengumpulan orang dalam suatu kelompok sosial.
Nilai dapat berfungsi sebagai alat pengawas dengan daya tekan dan pengikat tertentu. Nilai
mendorong, menuntun, dan kadang kala Nilai daPat berperanan sebagai menekan para individu untuk berbuat dan kelompok bertindak sesuai dengan nilai yang bersangkutan. Nilai menjadikan perasaan bersalah dan menyiksa bagi pelanggarnya.
Nilai dapat berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan kelompok atau masyarakat.
Nilai dapat berfungsi sebagai benteng pinjaman atau penjaga stabilitas budaya kelompok atau masyarakat.
Demikian penjelasan yang mampu kami sampaikan wacana Nilai Sosial – Pengertian, Jenis, Ciri-Ciri, Dan Fungsi Nilai Dalam Proses Sosialisasi. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan mampu dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.
0 Response to "Fungsi Nilai dan Ciri-Ciri Nilai"
Post a Comment