Kicauan Zaim Saidi Samakan Dokter dengan Pemabuk Jadi Kontroversi
Jakarta, Pengamat kebijakan publik Zaim Saidi membuat heboh saat dirinya menulis di Twitter bahwa membicarakan vaksin dengan dokter sama menyerupai membicarakan miras dengan pemabuk. Menurutnya itu yaitu sebuah analogi bahwa kalau dokter menunjukan vaksin kemungkinan tidak akan netral.
"Serupa dengan bahas miras dengan pemakainya, yaitu pemabuk. Jadinya akan bias pihak yang berkepentingan. Infonya sepihak, tidak berimbang dan mereka juga harus paham problem vaksin ini harus merupakan kebebasan masyarakat dalam memilih," kata Zaim saat dikonfirmasi detikcom perihal kicauannya.
Baca juga: Dipersoalkan IDI, Ini Penjelasan Zaim soal Tweet 'Dokter-Pemabuk'
Kicauan Zaim tersebut kini viral dan mengundang ratusan komentar. Ada yang mendukung pendapatnya tapi tidak sedikit juga yang menyindir.
"Sabar ya pak, aku juga pernah dibully gara-gara komen antivaksin. Maklumlah pak, it's not easy to see the truth when we're living lies," ujar pengguna Twitter mr_adityason.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sendiri ikut berkomentar menyayangkan kicauan Zaim. Menurut IDI dengan analogi tersebut Zaim sudah melecehkan profesi dokter dan kini membuka peluang untuk mengajukan somasi.
dr Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD, yang bersahabat disapa dr Koko dari Badan Data dan Informasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menjelaskan dokter memang tidak netral namun dalam arti demi kepentingan rakyat. Keberpihakan dokter semata hanya untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
"Tidak mampu netral, tapi kami dididik dalam kultur akademik berbasis bukti. Vaksin ini apa teori, fakta, data, dan buktinya? Karena kami dapati vaksin dapat mencegah penyakit maka itu kemudian kami jalankan... Toh dominan dokter tidak dibayar oleh industri vaksin kok, kecuali yang kerja diperusahaan itu ya," pungkas dr koko.
Baca juga: IDI Buka Peluang Somasi Zaim Saidi soal Analogi Dokter-Pemabuk Sumber detik.com
0 Response to "Kicauan Zaim Saidi Samakan Dokter dengan Pemabuk Jadi Kontroversi"
Post a Comment