Kisah Nabi Adam AS Part 3, Dosa Pertama Nabi Adam AS dan Siti Hawa

Dosa Pertama Nabi Adam AS dan Siti Hawa

Sejak membangkang, iblis tidak diperkenankan lagi tinggal di surga. Perasaan dendam dan dengki iblis semakin menjadi-jadi. Iblis tidak senang melihat Adam dan Hawa bahagia. Oleh karena itu, iblis lalu mencari-cari kesempatan. Dia ingin memperdaya mereka. Pokoknya, Adam juga harus keluar dari surga. Kesempatan itu kini ada. Pohon larangan! Adam dan Hawa dilarang mendekati pohon itu. Ini peluang emas, tidak boleh disia-siakan. Iblis merasa sangat senang. Inilah saat untuk membuktikan. Adam dan Hawa akan menjadi pecundang. Apa pun caranya, Adam dan Hawa harus berhasil dijerumuskan. Segala reka perdaya mesti dilakukan. Berbaga muslihat direncanakan. Pertama-tama, iblis harus mendapat kepercayaan. Dia pun melakukan pendekatan. Dia berpura-pura menganggap Adam dan Hawa sebagai teman. Tutur katanya menawan. Bermacam rayuan dibisikkan iblis. Dikatakan bahwa dia ingin memberi nasihat. Ada rahasia besar yang ingin disampaikan. Rahasia supaya Adam dan Hawa bisa hidup kekal.

Kisah Nabi Adam AS Part 3, Dosa Pertama Nabi Adam AS dan Siti Hawa


Akhinya, Hawa tak kuasa menahan diri. Hawa memakan buah pohon larangan. Hawa pulang dengan perasaan senang. Diceritakannya pengalaman tadi kepada Adam. Adam begitu tertarik. Ia juga ingin mencicipi. Pohon itu kemudian didekati. Buahnya dipetik. Dan...Adam memakan buahnya.

Lengkap sudah. Adam dan Hawa melabrak larangan. Tak hanya mendekati pohon larangan, tetapi juga memakan buahnya. Tak lama kemudian, Adam dan Hawa merasakan akibatnya. Aurat mereka terbuka. Perasaan malu begitu saja membuncah. Mereka berusaha mencari-cari dedaunan. Maksudnya, untuk menutupi aurat mereka. Namun, pohon-pohon surga menjauh. Untungnya, ada satu pohon yang merasa kasihan. Pohon Tin mau memberikan daun-daunnya. Aurat mereka pun bisa tertutupi.

Adam dan Hawa sangat malu. Tak hanya karena aurat mereka terbuka. Tetapi juga, karena teguran Allah kepada mereka. Adam dan Hawa sangat menyesal. Mereka telah bebuat kesalahan. Sambil menitikkan air mata, mereka memanjatkan doa.

"Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami. Sekiranya, Engkau tidak berkenan mengampuni dan menyayangi kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi."

Nabi Adam Diturunkan ke Bumi

Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Tobat Adam dan Hawa diterima. Kesalahan mereka diampuni. Adam dan Hawa merasa tenang. Ampunan Allah membuat hati mereka terasa lega. Pengalaman itu menjadi pelajaran berharga. Adam dan Hawa sadar. Iblis benar-benar musuh. Musuh yang harus senantiasa diwaspadai. Segala bujuk rayunya mesti dijauhi. Hidup kekal ternyata muslihat iblis. Akibat terperdaya, kini Adam dan Hawa harus pindah. Mereka tak bisa lagi tinggal di Surga. Allah menyuruh mereka turun ke bumi. Sekarang, Adam dan Hawa tinggal di bumi. Mengemban tugas menjadi khalifah. Namun, perseteruan iblis dan Adam terus berlanjut. Iblis akan terus berusaha mewujudkan janjinya. Janji untuk menyesatkan Adam.

Demikian, Adam dan Iblis menjadi musuh bebuyutan. Permusuhan ini juga berlaku untuk keturunan Adam dan iblis. Permusuhan akan terus berlangsung sampai hari kiamat. Kenikmatan surga tinggal kenangan. Dulu, di surga serbaada. Mau makan tinggal makan, mau minum tinggal minum. Namun di bumi, Adam dan Hawa tak bisa berpangku tangan. Mencari sesuap nasi menjadi tugas. Mereka harus bekerja keras.

Saat diturunkan ke bumi, Adam dan Hawa terpisah. Hawa diturunkan di daerah Jeddah, Saudi Arabia. Kata Jeddah berarti nenek. Hawa adalah nenek seluruh umat manusia. Sementara itu, Adam diturunkan di daerah Hindustan. Keduanya bertemu di Jabal Rahmah di dataran Arafah. Oleh karena itu, Jabal Rahmah kerap dijadikan simbol “cinta” oleh para peziarah. Perasaan bahagia begitu membuncah. Betapa tidak, sekian lama berpisah akhirnya bertemu jua. Hidup menjadi lebih bersemangat. Sekarang, keduanya bisa berkumpul lagi. Berjuang bersama lebih mudah daripada sendiri-sendiri. Bisa saling menjaga, dan saling menasihati.

0 Response to "Kisah Nabi Adam AS Part 3, Dosa Pertama Nabi Adam AS dan Siti Hawa"

Post a Comment

Tulislah Komentar Yang Sesuai Dengan Isi Artikel

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel